Penelitian Tumbuhan Akar Kuning Obat Herbal Asli Indonesia
Berikut adalah Sebuah artikel yang saya kutip dari Sumber Harian umum pelita http://www.pelita.or.id/ tentang Penelitian Akar Kuning Institut Pertanian Bogor (IPB)
Indonesia yang terkenal sebagai zamrud khatulistiwa, kaya akan sumber rempah-rempah, salah satunya adalah batang dari tumbuhan akar Kuning(Arcangelisia flava Merr).
Jual Akar Kuning Asli Kalimantan |
Sejumlah Tim Peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui sebuah riset akhirnya menemukan manfaat bahwa tumbuhan akar kuning itu ternyata dapat dimanfaatkan untuk pengobatan penyakit kuning, demikian dilaporkan antara dari Kampus IPB, Senin, (12/4).
Untuk mengembangkan batang akar kuning tersebut beberapa pakar IPB melakukan riset gabungan. Mereka adalah Irma H Suparto, Suminar S Achmadi, Diah Iskandriati, Evrizal AM Zuhud, Irmanida Batubara, dari Pusat Studi Biofarmaka, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Pusat Studi Satwa Primata, Lembaga Penelitian, Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan, IPB.
Penelitian itu bertajuk "Pengembangan Akar Kuning sebagai Obat Asli Indonesia" di mana para pakar tersebut mencoba menganalisis dan menjelaskan mengenai pemrosesan akar Kuning untuk dijadikan obat alternatif Indonesia. Sedangkan sample yang digunakan diambil dari Cagar Biosfer 12, Propinsi Jambi dan dari Bukit Tigapuluh, Propinsi Riau.
Irma H Suparto sebagai jubir penelitian menjelaskan bahwa proses ekstraksi atau pembuatan tumbuhan akar Kuning sampai menjadi obat yang dapat dikonsumsi, harus melalui beberapa tahap. Tahapan itu yaitu, serbuk batang dari tumbuhan akar Kuning digodok selama 2,5 jam menggunakan dua macam pelarut diantaranya adalah air dan etanol 30 persen, dan penggodokan diulang sebanyak tiga kali.
Serbuk atau filtrat yang telah digodok sebanyak tiga kali dikumpulkan dan dikeringkan. Rendeman ekstrak kasar dari kedua tempat pengambilan sampel berbeda, yaitu masing-masing 5,57 dan 7,80 persen untuk ekstrak air, dan 7,17 dan 10,31 persen untuk ekstrak etanol.
Berdasarkan analisis kualitatif secara fitokimia menyatakan bahwa kadar alkaloid dari sampel Cagar Biosfer mencapai 8 persen sedangkan yang dari Bukit Tigapuluh hanya 4 persen sehingga penelitian dilanjutkan dengan menggunakan Cagar Biosfer.
Dijelaskan bahwa kandungan saponinnya sangat tinggi, tetapi hasil uji flavanoid dan steroid negatif, sehingga untuk memudahkan ekstraksi akibat dari kadar saponin yang tinggi, diperlukan tambahan n-butanol dalam media ekstraksi.
Dari hasi uji toksisitas atau tingkat keracunan akut terhadap mencit atau tikus putih diketahui bahwa ekstrak air menunjukan pada dosis 1122 mg/100g mampu mematikan 50 persen dari jumlah mencit yang ada (LD50 1122 mg/100g) dengan kisaran 638-1972 mg/100 g, sedangkan toksisitas ekstrak etanol hanya setengahnya.
"Ini mengindikasikan kemampuan akar Kuning sebagai hepatoprotektor," katanya. Pengujian dengan penularan virus secara in-vitro pada sel hati lestari dimaksudkan untuk memilih fraksi yang akan diujikan secara in-vivo dengan kriteria fraksi yang mampu memulihkan kerusakan sel yang telah dirusak dengan parasetamol.
Dalam uji ini digunakan sel hati Chang ATCC no. CCL-13. Dosis parasetamol 1500 ppm merusak sel secara minimum, sedangkan dosis yang mematikan adala 3000 ppm. Dari uji ini diketahui bahwa ekstrak air mampu memperbaiki sel hati yang telah dirusak oleh parasetamol dibandingkan dengan perlakuan yang tidak diberi ekstrak alkaloid walaupun belum dapat dikatakan sebagai hepaprotektor yang baik.
Dalam uji pendahuluan ini, konsentrasi ekstrak akar Kuning yang diujikan adalah 125 dan 250 ppm (persen/juta). Ia mengatakan, khasiat akar Kuning diujikan secara in-vivo terhadap tikus Sprague Dawley. Tikus dibagi kedalam lima kelompok (7 ekor setiap kelompok): kelompok kontrol yang hanya diberi CCL4 sebagai perusak sel hati, kelompok yang diberi CCL4 dan ekstrak air akar kuning dari Cagar Biosfer 12, Kelompok yang diberi CCL4 dan ekstrak etanol dari Cagar Biosfer 12, Kelompok CCL4 dan ekstrak air dari bukit Tigapuluh, dan kelompok CCL4 dan ekstrak etanol dari bukit Tigapuluh.
Ekstrak akar Kuning diberikan sekali setiap hari selama tujuh hari, dengan dosis yang diberikan adalah 0,33 mg/g bobot badan. CCL4 30 persen diberikan per oral pada hari pertama dan pada hari yang sama diberi ekstrak akar Kuning.
Pada hari ketujuh, enzim glutamate oksaloasetat transaminase (GOT), glutamate piruvat transaminase (GPT), dan bilirubin total dianalisis dari darah hewan. GOT, GPT, dan bilirubin menurun. Hasil percobaan menegaskan kembali peran alkaloid yang lebih tinggi pada ekstrak kuning dari Cagar Biosfer 12.
Akar Kuning @40 ribu per bks |
Sementara itu, uji toksisitas subakut dianalisis dari Mencit Balb/c sebanyak 5 ekor jantan dan 5 ekor betina selama 28 hari dengan diberi ekstrak dari bukit Tigapuluh secara oral dengan dosis efektif dan lima kali dosis efektif.
Hasil pemeriksaan patologi anatomi dan histopatologi menyatakan bahwa lesio atau gejala lesion pada organ, khususnya hati, terjadi pada tingkat ringan. Lesio beragam berdasarkan organ yang diperiksa dan tidak spesifik, baik dengan dosis satu kali maupun lima kali.
Untuk pertanyaan dan pemesanan bisa langsung menghubungi saya sendiri
Bpk.Muhammad Luthfi Hady
087815353232/085252044422 pin 759cb2c2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar